Assalamu alaikum wa rohmatullohi wa barokatuH
Suatu hal yang telah kita ketahui bersama, bahwa hadis dan
sunnah, adalah sumber hukum kedua setelah Alquran di dalam ajaran agama Islam.
Suatu hal yang sangat dibutuhkan dalam perjalanan spritual seorang hamba menuju
Robb-Nya, adalah suatu hal yang aneh, ketika seorang individu hendak menuju
suatu tempat dan tak punya Peta menuju ke tempat tersebut, maka sudah menjadi
suatu kepastian bahwa, akan terjadi yang namanya ketersesatan dalam perjalanan
tersebut. Maka tak jauh berbeda dalam Hal ini, perjalanan hidup kita menuju
Alloh SWT, ketika kita tak berpacu pada peta agama, dalam hal ini ialah Alquran
dan As sunnah, maka besar kemungkinan, kita tidak akan sampai kepada Alloh SWT.
Bukankah Alloh SWT berfirman di dalam Alqur’an suroh
At-talaq ayat 10:
الد امنوا قد انزل الله اليكم دكرا
Yang
terjemahannya :”(yaitu) Orang-orang yag beriman, sungguh Alloh telah menurunkan
kepada kalian peringatan”.
Lalu,
pada suroh al baqarah ayat : 156
انالله و انا اليه راجعون
Yang
terjemahannya :”sesungguhnya kami milik Alloh, dan kepada-Nyalah, kami kembali”
Dari
2 dalil ini, telah menunjukkan kita jarum Kompas arah tujuan hidup Manusia,
selain dari dua dalil ini, masih banyak dalil-dalil dalam alquran dan hadis
yang menggambarkan peta konsep arah dan akhir dari kehidupan ini.
Berangkat dari kebutuhan kita akan
kebenaran dan rahasia hidup ini, maka sudah sepantasnya bagi kita mengkaji, dan
mempelajari sumber hukum sekaligus pedoman hidup kita, yaitu Alquran dan
As-sunnah.
1.
Kedudukan Hadis dalam beberapa
ayat dalam Alqur’an
Hadis, adalah
ماصيف لنبي ص لله عليه و سلم من قول او فعل
او تقرير او صيفت
Yang
artinya : “segala yang dilandaskan kepada Nabi SAW, baik perkataannya,
perbuatan, takrir dan sifatnya”
Kedudukan
hadis digambarkan dibeberapa ayat dalam alquran, salah satunya pada QS.Al-Hasyr
ayat : 7
وما اتكم الرسول فخده وما نهكم عنه فنتهوا وتقوا
الله ين يلله شديد العقاب
Yang
artinya :” dan apa yang rosulmu berikan kepadamu, maka ambillah, dan apa yang
dilarangkan untukmu, maka tinggalkanlah”
Dari
dalil ini, telah menjelaskan kedudukan hadis, dimana pengertian hadis dari segi
bahasa adalah الخبر yaitu khabar berita,
dimana apa-apa saja yang disampaikan nabi secara lisan, perbuatan, takrir dan
sifat beliau, adalah suatu hukum, yang seyogyanya dilaksanakan bagi kita ummat
muslimim, baik itu perintah الامر ataupun larangan النهو
2.kedudukan Sunnah dalam Alqur’an
Sunnah menurut bahasa menurut
Dr.Mustafa As-Siba’y dalam kitabnya As-sunnah wa makana tuha fit Tasyri’il
islamy, beliau mengatakan bahwa,
arti sunnah menurut bahasa ialah
الطريقة مهمودة كانت او مذموذة
Yang
artinya :”jalan, baik terpuji maupun tercela”
Hal
ini sesuai dengan hadis-hadis Rasululloh SAW yang menyatakan
من سننة حسنة فله اجرها واجرمن عمل بها الي
يومل القيمة ومن سن سئة فعليه وزرها و
وزرمن عمل بها الي يوم القيمه {روه
البخار و مسلم}
Yang
artinya : “Barang siapa mengadakan sesuatu sunnah (jalan) yang baik,
maka baginya pahala atas perbutannya itu, dan pahala orang-orang yang
mengerjakannya hingga hari kiamat. Dan barang siapa yang mengadakan suatu sunnah
(jalan) yang buruk, maka ia berdosa atas perbuatannya itu, dan menanggung dosa
orang-orang yang mengikutinya hingga hari kiamat (riwayat Bukhari dan Muslim)
Lalu,
dimana penempatan khusus terhadap sunnah didalam alqur’an, yang menjelaskan
kedudukannya sebagai sumber hukum kedua?
Alloh
SWT berfirman dalam suroh An nisa ayat 65 :
فلا و ربك لا يوِءمنون حي يحكموك فيما شجر
بينهم ثم لا يجدوا في انفسهم حرجا مما قضيت و يسلموا تسليما
Yang terjemahannya :”maka demi
tuhanmu, mereka tidak beriman sebelum mereka menjadikan engkau (Muhammad) sebagai hakim dalam perkara yang
mereka perkara yang mereka perselisihkan (sehingga) kemudian tidak ada rasa
keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang engkau berikan dan mereka menerima
dengan sepenuhnya”
Dalam sunnah
atau jalan Nabi SAW, ada banyak
contoh atau uswah keteladanan yang beliau perlihatkan kepada kita, maka
daripada itu, sudah sepantasnyalah kita sebagai ummat Beliau, melaksanakan sunnah-sunnah
secara tersebut kaffah semoga disaat kita dikumpulkan kelak, beliau
mau mengakui kita sebagai ummatnya, dan semoga perjalanan hidup kita kepada
Alloh SWT, bisa sampai
لفظا معنا و عملا
اسلام عليكم و رحمت لله و بركاته