PENGERTIAN HADIS SECARA BAHASA DAN ISTILAH
Hadis
secara bahasa ialah :
a. الجديد ( yang baru ) lawannya القديم ( yang lama ),
b. القريب
( yang dekat : yang belum lama terjadi)
c. الخبر ( khabar/berita )
Hadis
menurut istilah ( terminologi ), para ulama berbeda pendapat dalam
memberikan pengertian istilah Hadis.
a. Ulama hadis umumnya menyatakan, bahwa “Hadis ialah segala
ucapan Nabi SAW, segala perbuatan beliau, segala taqrir (pengakuan) beliau dan
segala keadaan beliau“
Termasuk “segala keadaan beliau” adalah
Sejarah hidup beliau, yakni waktu kelahiran beliau, keadaan sebelum dan sesudah
beliau dibangkitkan sebagai Nabi dan Rasul.
b. Ulama Ushul menyatakan, bahwa “Hadis ialah segala
perkataan, segala perbuatan dan taqir Nabi SAW, yang bersangkut-paut
dengan hukum“
c.
Sebahagian
Ulama, antara lain At-thiby menyatakan bahwa, “Hadis ialah segala perkataan,
perbuatan dan taqri Nabi, para sahabatnya dan para Tabi’in.
Dengan demikian apa yang datang dari Nabi,
para sahabat dan tabi’in, termasuk kategori Hadis.
d. Abdul Wahab Ibnu Subky dalam “ Mutnul Jam’il Jawami “
menyatakan, Hadis ialah segala perkataan dan perbuatan Nabi SAW.
Menurut Al-allamah al-Bannany dalam hasyisyahnya
atas syarah-syarah Syamsuddin al-Mahally, bahwa tidak dimasukkannya kata-kata taqrir
oleh Ibnu Subki dalam definisi hadis tersebut dimaksudkan untuk menghindari
terjadinya susunan definisi yang “ghairu mani” atau “nonekslusif”,
lagipula, bahwa “taqrir” itu telah masuk dalam kategori perbuatan. Sebab
kaidah mengatakan, bahwa “tidak ada beban hukum, kecuali dalam bentuk perbuatan”.
Dengan demikian, pendapat Ibnu Subky
tersebut tidaklah mengingkari adanya taqrir Nabi SAW, sebagai salah satu
bentuk Hadis
Sumber;Ilmu hadis, menurut pembela
pengingkar dan pemalsunya. oleh prof.Dr.H.M.Syuhudi Ismail cetakan
keterakhir
No comments:
Post a Comment