Friday 27 October 2017

Hadis dan Sunnah dalam Alqur'an


Assalamu alaikum wa rohmatullohi wa barokatuH

          Suatu hal yang telah kita ketahui bersama, bahwa hadis dan sunnah, adalah sumber hukum kedua setelah Alquran di dalam ajaran agama Islam. Suatu hal yang sangat dibutuhkan dalam perjalanan spritual seorang hamba menuju Robb-Nya, adalah suatu hal yang aneh, ketika seorang individu hendak menuju suatu tempat dan tak punya Peta menuju ke tempat tersebut, maka sudah menjadi suatu kepastian bahwa, akan terjadi yang namanya ketersesatan dalam perjalanan tersebut. Maka tak jauh berbeda dalam Hal ini, perjalanan hidup kita menuju Alloh SWT, ketika kita tak berpacu pada peta agama, dalam hal ini ialah Alquran dan As sunnah, maka besar kemungkinan, kita tidak akan sampai kepada Alloh SWT.
            Bukankah Alloh SWT berfirman di dalam Alqur’an suroh At-talaq ayat 10:   
الد امنوا قد انزل الله اليكم دكرا
Yang terjemahannya :”(yaitu) Orang-orang yag beriman, sungguh Alloh telah menurunkan kepada kalian peringatan”.
Lalu, pada suroh al baqarah ayat : 156
انالله و انا اليه راجعون
Yang terjemahannya :”sesungguhnya kami milik Alloh, dan kepada-Nyalah, kami kembali”
Dari 2 dalil ini, telah menunjukkan kita jarum Kompas arah tujuan hidup Manusia, selain dari dua dalil ini, masih banyak dalil-dalil dalam alquran dan hadis yang menggambarkan peta konsep arah dan akhir dari kehidupan ini.
            Berangkat dari kebutuhan kita akan kebenaran dan rahasia hidup ini, maka sudah sepantasnya bagi kita mengkaji, dan mempelajari sumber hukum sekaligus pedoman hidup kita, yaitu Alquran dan As-sunnah.

1.     Kedudukan Hadis dalam beberapa ayat dalam Alqur’an
            Hadis, adalah
ماصيف لنبي ص لله عليه و سلم من قول او فعل او تقرير او صيفت
Yang artinya : “segala yang dilandaskan kepada Nabi SAW, baik perkataannya, perbuatan, takrir dan sifatnya”
Kedudukan hadis digambarkan dibeberapa ayat dalam alquran, salah satunya pada QS.Al-Hasyr ayat : 7
وما اتكم الرسول فخده وما نهكم عنه فنتهوا وتقوا الله ين يلله شديد العقاب
Yang artinya :” dan apa yang rosulmu berikan kepadamu, maka ambillah, dan apa yang dilarangkan untukmu, maka tinggalkanlah”
Dari dalil ini, telah menjelaskan kedudukan hadis, dimana pengertian hadis dari segi bahasa adalah الخبر  yaitu khabar berita, dimana apa-apa saja yang disampaikan nabi secara lisan, perbuatan, takrir dan sifat beliau, adalah suatu hukum, yang seyogyanya dilaksanakan bagi kita ummat muslimim, baik itu perintah الامر ataupun larangan النهو


2.kedudukan Sunnah dalam Alqur’an
            Sunnah menurut bahasa menurut Dr.Mustafa As-Siba’y dalam kitabnya As-sunnah wa makana tuha fit Tasyri’il islamy,  beliau mengatakan bahwa, arti sunnah menurut bahasa ialah
الطريقة مهمودة كانت او مذموذة
Yang artinya :”jalan, baik terpuji maupun tercela”
Hal ini sesuai dengan hadis-hadis Rasululloh SAW yang menyatakan
من سننة حسنة فله اجرها واجرمن عمل بها الي يومل القيمة ومن سن  سئة فعليه وزرها و وزرمن عمل بها الي يوم القيمه     {روه البخار و مسلم}

Yang artinya : “Barang siapa mengadakan sesuatu sunnah (jalan) yang baik, maka baginya pahala atas perbutannya itu, dan pahala orang-orang yang mengerjakannya hingga hari kiamat. Dan barang siapa yang mengadakan suatu sunnah (jalan) yang buruk, maka ia berdosa atas perbuatannya itu, dan menanggung dosa orang-orang yang mengikutinya hingga hari kiamat  (riwayat Bukhari dan Muslim)
Lalu, dimana penempatan khusus terhadap sunnah  didalam alqur’an, yang menjelaskan kedudukannya sebagai sumber hukum kedua?
Alloh SWT berfirman dalam suroh An nisa ayat 65 :
فلا و ربك لا يوِءمنون حي يحكموك فيما شجر بينهم ثم لا يجدوا في انفسهم حرجا مما قضيت و يسلموا تسليما
 Yang terjemahannya :”maka demi tuhanmu, mereka tidak beriman sebelum mereka menjadikan engkau  (Muhammad) sebagai hakim dalam perkara yang mereka perkara yang mereka perselisihkan (sehingga) kemudian tidak ada rasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang engkau berikan dan mereka menerima dengan sepenuhnya”
Dalam sunnah atau  jalan Nabi SAW, ada banyak contoh atau uswah keteladanan yang beliau perlihatkan kepada kita, maka daripada itu, sudah sepantasnyalah kita sebagai ummat Beliau, melaksanakan sunnah-sunnah secara tersebut kaffah semoga disaat kita dikumpulkan kelak, beliau mau mengakui kita sebagai ummatnya, dan semoga perjalanan hidup kita kepada Alloh SWT, bisa sampai
لفظا معنا و عملا
اسلام عليكم و رحمت لله و بركاته


No comments:

Post a Comment