Friday 27 October 2017

PENGERTIAN HADIS SECARA BAHASA DAN ISTILAH

            PENGERTIAN  HADIS SECARA BAHASA DAN ISTILAH
Hadis secara bahasa ialah :
a.      الجديد ( yang baru  ) lawannya القديم  ( yang lama ),
b.      القريب ( yang dekat : yang belum lama terjadi)
c.      الخبر  ( khabar/berita )
Hadis menurut istilah ( terminologi ), para ulama berbeda pendapat dalam memberikan pengertian istilah Hadis.


a.     Ulama hadis umumnya menyatakan, bahwa “Hadis ialah segala ucapan Nabi SAW, segala perbuatan beliau, segala taqrir (pengakuan) beliau dan segala keadaan beliau“
Termasuk “segala keadaan beliau” adalah Sejarah hidup beliau, yakni waktu kelahiran beliau, keadaan sebelum dan sesudah beliau dibangkitkan sebagai Nabi dan Rasul.

b.     Ulama Ushul menyatakan, bahwa “Hadis ialah segala perkataan, segala perbuatan dan taqir Nabi SAW, yang bersangkut-paut dengan hukum“

c.      Sebahagian Ulama, antara lain At-thiby menyatakan bahwa, “Hadis ialah segala perkataan, perbuatan dan taqri Nabi, para sahabatnya dan para Tabi’in.
Dengan demikian apa yang datang dari Nabi, para sahabat dan tabi’in, termasuk kategori Hadis.

d.     Abdul Wahab Ibnu Subky dalam “ Mutnul Jam’il Jawami “ menyatakan, Hadis ialah segala perkataan dan perbuatan Nabi SAW. 
Menurut Al-allamah al-Bannany dalam hasyisyahnya atas syarah-syarah Syamsuddin al-Mahally, bahwa tidak dimasukkannya kata-kata taqrir oleh Ibnu Subki dalam definisi hadis tersebut dimaksudkan untuk menghindari terjadinya susunan definisi yang “ghairu mani” atau “nonekslusif”, lagipula, bahwa “taqrir” itu telah masuk dalam kategori perbuatan. Sebab kaidah mengatakan, bahwa “tidak ada beban hukum, kecuali dalam bentuk perbuatan”.
Dengan demikian, pendapat Ibnu Subky tersebut tidaklah mengingkari adanya taqrir Nabi SAW, sebagai salah satu bentuk Hadis

              Sumber;Ilmu hadis, menurut pembela pengingkar dan pemalsunya. oleh prof.Dr.H.M.Syuhudi Ismail cetakan keterakhir 

No comments:

Post a Comment